UI/UX#8: Design Sprint

Devinpws
2 min readNov 15, 2020

--

UI/UX#8. Design Sprint Process

Design sprint dipopulerkan pertama kali oleh Jake Knapp dari Google Venture pada tahun 2010. Design sprint adalah salah satu metode yang dapat diterapkan dalam membangun sebuah rancangan produk dengan menggunakan 5 langkah utama dalam 5 hari kerja. Design sprint digunakan oleh beberapa perusahaan bisnis dan industri untuk mendapatkan hasil yang cepat dan efektif. Metode ini sangat cocok untuk skala industri yang biasanya menuntut pergerakan dan perubahan yang begitu cepat dalam bentuk inovasi guna mengoptimalkan sebuah produk mencapai tujuan bisnisnya. Berikut adalah 5 langkah utama dalam design sprint:

  • Understanding (Pahami)

Hari pertama perancangan digunakan untuk memahami permasalahan yang terdapat dalam produk. Permasalahan tersebut dikumpulkan dengan berbagai cara, beberapa contohnya adalah dengan wawancara pengguna atau stakeholder, diskusi dengan customer, diskusi dengan tim evaluasi kepuasan pelanggan, mengadakan survei atau bahkan dapat diambil dari analisis data metrik kualitatif dan kuantitatif.

  • Diverge (Kembangkan)

Hal yang harus dilakukan pada hari kedua adalah mengembangkan permasalahan yang telah dipahami dan menemukan kemungkinan solusi dari permasalahan tersebut. Catatan penting dalam tahapan ini adalah usahakan untuk membatasi permasalahan agar tetap berfokus pada permasalahan yang benar-benar dibutuhkan untuk diselesaikan. Hasil analisis permasalahan dan kemungkinan solusi direkap untuk tahap selanjutnya.

  • Decide (Memutuskan)

Pada hari ketiga semua analisis yang ditemukan pada tahap sebelumnya didiskusikan untuk mencari keputusan terbaik untuk permasalahan tersebut. Diskusi dengan brainstorming adalah salah satu cara yang tepat untuk digunakan di dalam tim diskusi. Keluaran tahapan ini adalah solusi yang paling optimal dan memungkinkan untuk diterapkan didalam produk yang dibuat.

  • Prototype

Pada hari keempat lakukan perancangan prototype dari hasil keputusan pada hari sebelumnya. Prototype akan memvisualisasikan solusi yang dibuat kepada target pengguna. Pada tahap prototype, tim akan bekerja sama untuk membangun rancangan tersebut dengan optimal karena akan diujikan kepada target pengguna di hari berikutnya.

  • Validate (Pengujian)

Hari terakhir digunakan untuk melakukan pengujian pada target pengguna. Pemilihan target pengguna harus dilakukan dengan tepat, target pengguna haruslah orang yang memiliki pemahaman dan wawasan terhadap produk yang akan diujikan. Target pengguna yang berkualitas akan memberikan feedback yang berkualitas begitu pula sebaliknya. Keluaran dari tahapan ini menentukan berhasil atau tidaknya solusi yang dipilih untuk produk tersebut serta feedback yang didapatkan untuk menyempurnakan produk.

Referensi:

--

--

Devinpws
Devinpws

Written by Devinpws

Bachelor of Computer Science

No responses yet